Kamis, 24 Januari 2013

MANFAAT DAHSYAT IKHLAS DALAM MEMPERCEPAT KESUKSESAN

Saya menyebutnya "MANFAAT DAHSYAT" karena memang benar-benar dahsyat manfaatnya berbuat ikhlash. Begini uraiannya.

Seseorang yang menginginkan sukses (Dunia atau akhirat) pasti akan melakukan banyak pekerjaan dan Ibadah. Maka sangat diperlukan ikhlas. Jika dia ikhlas maka dia tidak akan merasa terbebani dengan semua pekerjaan dan Ibadah tersebut. Sehingga dari pekerjaaan dan Ibadah satu ke berikutnya dia akan enjoy tanpa beban. Dia betul-betul plong tanpa sesuatu yang menghalanginya untuk terus berjalan maju.

Kita bisa membayangkan seseorang yang tidak ikhlas, maka hari-harinya di ribetkan dengan hal-hal yang akan membuat dia terhambat kesuksesannya (Dunia dan akhirat). Seseorang yang shodaqoh tidak ikhlas ingin dipuji orang, maka .ada banyak kejelekannya yang garis besarnya berikut ini : 
A. Dalam  fikirannya akan sibuk sendiri menciptakan aksi bagaimana caranya supaya orang lain melihatnya ketika bershodaqoh. Hal ini memberi pekerjaan baru sehingga menghambat pekerjaan yang semestinya dilakukan

B. Dia akan bersikap bagaimana biar dianggap sebagai memang orang baik karena telah bershodaqoh. Kalau demikian berarti riya'nya (lawan dari perbuatan ikhlas) akan terus menerus dan tentu akan terus merugi.



Dari blog otoeh-kasela dituliskan, Rasulullah SAW. Pernah bersabda, “ Ikhlaslah dalam beragama, cukup bagimu amal yang sedikit.” Dalam hadist lain Rasulullah SAW. bersabda,“ Sesungguhnya Allah tidak menerima amal kecuali dilakukan dengan ikhlas dan mengharap ridha-Nya.”


Imam Syafi’i pernah memberi nasihat kepada seorang temannya,“ Wahai Abu Musa, jika engkau berijtihad dengan sebenar-benar kesungguhan untuk membuat seluruh manusia ridha (suka), maka itu tidak akan terjadi. Jika demikian, maka ikhlaskan amalmu dan niatmu karena Allah Azza wa Jalla.”

Karena itu tak heran jika Ibnul Qoyyim memberi perumpamaan seperti ini,“ Amal tanpa keikhlasan seperti musafir yang mengisi kantong dengan kerikil pasir. Memberatkannya tapi tidak bermanfaat.” Dalam kesempatan lain beliau berkata,“ Jika ilmu bermanfaat tanpa amal, maka tidak mungkin Allah mencela para pendeta ahli Kitab. Jika ilmu bermanfaat tanpa keikhlasan, maka tidak mungkin Allah mencela orang-orang munafik.”


Walloohu a'lamu Bishshowab.
Wa Muhammadar Rosuluhuu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar